Aqidah secara
bahasa berasal dari kata al-'Aqadi atau at-Tautsiqi atau ihkami yang berarti
ikatan yang kuat.
Adapun maknanya secara istilah, aqidah ialah iman yang mantap yang tidak
tercampur padanya keraguan yang mengotori iman tersebut.
Aqidah
Islamiyah ialah
iman yang mantap kepada Allah Ta'ala yang Maha tinggi yang wajib bagi iman
tersebut mentauhidkan atau mengesakan Allah dan juga keta'atan kepada Allah.
Juga iman kepada malaikat dan kitab-kitab-Nya, dan Rasul-Rasul-Nya, dan hari
akhir. Juga harus beriman kepada taqdir dan seluruh dari apa yang telah
ditetapkan tentang perkara yang ghaib. Dan khabar-khabar dan
persetujuan-persetujuan baik secara ilmu maupun amal.
Adapun
Salaf: Mereka adalah generasi awal dari umat ini yang mereka itu adalah
orang-orang dari kalangan para shahabat, para tabi'in dan imam-imam yang
mendapat petunjuk pada 3 kurun pertama yang mereka adalah orang orang yang
mempunyai keutamaan. Yang Rasulullah Shalllallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda “Kaum yang terbaik ialah pada zamanku
kemudian yang setelah mereka dan kemudian yang setelah mereka”. Dan juga
dimutlaqkan atas semua yang berpegang teguh dan berjalan di atas manhaj mereka
yang selalu ada disetiap zaman.
Dikatakan Salafy adalah nisbat kepada
Shahabat, Tabi'in dan Tabi' ut-tabi'in.
Ahlussunnah
wal jamaa'ah mereka
adalah orang-orang yang semisal dengan
para shahabat, tabi'in dan tabi'ut-tabi'in dan berjalan dia atas manhaj mereka.
Dinamakan
Al-Jama'ah karena mereka berkumpul atas kebenaran dan tidak memisahkan diri
dari
agama
dan mereka bersepakat pada imam yang hak dan tidak keluar dari manhaj para
salaf. Dan juga mengikuti semua yang menjadi ijma'nya para pendahulu umat ini.
Dinamakan Alhlus Sunnah karena mereka berpegang teguh dan mengikuti apa-apa
yang shahih yang berasal dari sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Ushul yang pertama
Kaedah -kaedah dan pokok-pokok dalam metode belajar dan pendalilan
A. Sumber dari
Aqidah ialah kitabullah (Al-Qur'an) dan sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam yang shahih dan juga pemahaman para salaf ash-Shalih.
B.
Semua
yang shahih dari sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam wajib bagi
kita dalam menerimanya. Walaupun yang datang tersebut berupa khabar ahad.
C. Yang menjadi
rujukan dalam memahami Al-Kitab dan As-Sunnah ialah nash-nash dan dalil-dalil
yang menjelaskannya diatas pengertian para salaf ash shalih dan imam-iman yang
berjalan di atas manhaj mereka. Dan dalil yang digunakan dalam menjelaskan
pemahaman tersebut tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah
diatas pemahaman para Shahabat walaupun hanya kemungkinan secara bahasa.
D. Semua ushul
yang ada dalam agama. Sungguh telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam. Dan tidak boleh bagi seorangpun yang berbuat suatu perkara
baru dalam agama kemudian dia meyakini perbuatannya itu berasal dari agama.
E. Patuh dan
tunduk serta berserah diri kepada Allah dan Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam. baik secara dzahir maupun batin, dan tidaklah boleh mempertentangkan
sesuatu yang berasal dari Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih dengan kias, juga
tidak dengan perasaan, ilmu laduni, perkataan syaikh, imam dan lainnya.
F. Akal yang
jernih yang sejalan dengan dalil-dalil yang shahih. Dan tidaklah boleh mempertentangan
kedua hal tersebut selamanya. Dan apabila ada pertenteangan di antara keduanya
maka haruslah didahulukan dalil.
G. Wajibnya
berpegang teguh dengan lafadz-lafzdz yang syar'i dalam aqidah, dan wajib
meninggalkan lafadz-lafadz yang bid'ah. Adapun lafadz-lafadz umum yang masih
mengandung kemungkinan terhadap hal yang salah dan yang benar, maka perlu
ditafsirkan dahulu maknanya. Apabila maknanya tersebut benar, maka
ditetapkanlah lafadz tersebut dengan lafadz yang syar'i dan apabila maknanya bathil
maka lafadz tersebut wajib ditinggalkan.
H. kema'shuman
(terjaga dari kesalahan) adalah tetap bagi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam. Dan bagi umat beliau secara keseluruhan, mereka ma'shum (terjaga) dari
bersepakat atas kesalahan. Adapun salah satu dari umatnya tidak ada kema'shuman
baginya. Dan jika terjadi suatu perselisihan diantara para imam yang haq maka
wajiblah meruju' kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Juga haruslah membererikan
udzur bagi imam yang salah dalam berijtihad.
I. di dalam umat
ini ada orang yang dia diberi khabar dan ilham. Dan mimpinya orang yang shalih
adalah benar, yang dia merupakan bagian dari sisa kenabian, dan firasat
orang-orang yang shiddiq adalah benar. Dan ini adalah karamah dengan syarat
karamah tersebut harus sesuai dengan ilmu syar'i. Tetapi bukanlah menjadi
sumber aqidah. Dan juga bukan menjadi sebab ditegakkannya syari'at.
J. perdebatan di
dalam agama adalah perbuatan tercela. Dan diperbolehkan mendebat dengan cara
yang baik. Dan apa-apa yang menjadi larangan untuk dibicarakan maka wajib
melaksanakan hal tersebut. dan wajib berhenti dari percakapan tersebut apabila
seorang muslim berbicara tanpa ilmu. Dan menyerahkan ilmu tersebut kepada Yang
Maha Mengetahui.
K. Wajib berpegang
teguh dalam manhaj wahyu dalam menolak. Seperti apa-apa yang wajib dalam
meyakini dan menetapkan. Dan tidak diperbolehkan menolak bid'ah dengan bid'ah
dan juga tidak boleh menghadapi orang yang meremehkan sesuatu dalam agama
dengan sesuatu yang berlebih-lebihan dan tidak pula sebaliknya.
L. Semua perkara
baru dalam agama adalah bid'ah dan semua bid'ah adalah sesat dan semua
kesesatan tempatnya dineraka.
Galeri Sunnah
Published:
2015-04-20T17:16:00+07:00
Title:Ushul Aqidah
Rating:
5 On
22 reviews